Senin, 15 Desember 2025
Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental
Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental

Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental

Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental
Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental

Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental Yang Memiliki Beberapa Fakta Untuk Kalian Ketahui. Halo para pengguna internet dan media sosial yang budiman! Coba jujur, berapa lama waktu yang anda habiskan setiap malam menggulir (scrolling) tanpa henti di linimasa? Kita semua tahu sensasi itu: jari terus bergerak ke bawah, mata terpaku pada layar. Sementara pikiran terus di bombardir oleh berita buruk, bencana, konflik, atau krisis. Dan awalnya mungkin hanya ingin tahu, tetapi tanpa di sadari. Serta kebiasaan ini telah menjelma menjadi ancaman serius bagi kesehatan mental publik. Saat otak kita terus-menerus terpapar konten yang memicu kecemasan dan keputusasaan. Maka produksi hormon stres meningkat. Dan juga kita terperangkap dalam lingkaran negatif yang sulit di putus. Kemudian yang lebih penting, bagaimana dampak nyata doom scrolling terhadap tingkat kecemasan, kualitas tidur. Mari kita Waspada Doom Scrolling di balik layar ponsel ini!

Mengenai ulasan tentang Waspada Doom Scrolling: ancaman serius bagi kesehatan mental telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Kecemasan Dan Stres Meningkat

Ia adalah kebiasaan terus-menerus menggulir dan membaca berita negatif. Dan juga yang menakutkan di media sosial maupun platform berita online. Fenomena ini menjadi perhatian serius karena dapat secara langsung memengaruhi kesehatan mental publik. Salah satu dampak paling nyata adalah meningkatnya kecemasan dan stres. Ketika seseorang terus-menerus terpapar berita yang mengandung tragedi, konflik, bencana, atau informasi buruk lainnya. Kemudian juga otak secara otomatis merespons seolah sedang menghadapi ancaman nyata. Sistem limbik, bagian otak yang mengatur emosi, terutama amigdala. Maka yang menjadi sangat aktif. Aktivasi ini memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Serta yang menyebabkan reaksi fisik seperti jantung berdebar, ketegangan otot, dan rasa gelisah. Paparan terus-menerus terhadap berita negatif juga membuat persepsi risiko meningkat. Pikiran menjadi cenderung membesar-besarkan kemungkinan terjadinya hal buruk. Sehingga khawatir tidak proporsional dengan situasi sebenarnya.

Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental Yang Jangan Di Sepelekan

Kemudian juga masih membahas Waspada Doom Scrolling: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental Yang Jangan Di Sepelekan. Dan fakta lainnya adalah:

Depresi Dan Perasaan Putus Asa

Fenomena ini tidak hanya meningkatkan kecemasan dan stres. Akan tetapi juga dapat memicu depresi dan perasaan putus asa. Ketika seseorang terus-menerus terpapar berita negatif, tragedi, konflik, dan bencana melalui media sosial atau platform berita. Maka otak cenderung fokus pada sisi gelap dunia. Paparan yang berulang ini membuat individu merasa bahwa masalah dan ancaman selalu ada. Sehingga muncul perasaan tidak berdaya atau ketidakmampuan untuk mengubah keadaan. Persepsi ini secara psikologis menimbulkan rasa putus asa yang mendalam. Terlebih yang merupakan salah satu gejala depresi. Dan juga hal satu ini yang dapat menurunkan suasana hati secara bertahap. Setiap kali seseorang membaca berita tragis atau informasi negatif, tubuh melepaskan hormon stres. Tentu yang jika terjadi terus-menerus dapat mengganggu keseimbangan kimia otak. Kemudian termasuk neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin yang berperan dalam regulasi emosi. Ketidakseimbangan ini berkontribusi pada munculnya rasa sedih, kehilangan motivasi.

Dan hilangnya minat terhadap aktivitas yang sebelumnya menyenangkan. Lama-kelamaan, individu dapat merasa bahwa dunia penuh dengan hal-hal negatif dan bahwa upaya mereka untuk menghadapinya tidak ada artinya. Sehingga meningkatkan risiko depresi klinis. Selain itu, ia sering menimbulkan lingkaran negatif. Saat seseorang merasa sedih atau putus asa. Dan mereka cenderung mencari lebih banyak informasi untuk memahami atau “mengantisipasi” ancaman. Akan tetapi justru menemukan lebih banyak berita negatif. Siklus ini memperkuat perasaan putus asa dan kelelahan emosional. Maka membuat sulit untuk keluar dari perasaan depresi. Gangguan tidur, isolasi sosial, dan penurunan produktivitas merupakan dampak lanjutan. Terlebih yang sering muncul akibat kebiasaan ini. Untuk mengurangi risiko depresi akibatnya, pendekatan yang di sarankan meliputi pembatasan waktu konsumsi berita negatif.

Kesehatan Mental Terancam: Mengenal Fenomena Doom Scrolling

Selain itu, masih membahas Kesehatan Mental Terancam: Mengenal Fenomena Doom Scrolling. Dan dampak lainnya adalah:

Gangguan Tidur

Hal satu ini tidak hanya berdampak pada kondisi psikologis seperti kecemasan, stres, dan depresi. Akan tetapi juga memiliki efek signifikan terhadap kualitas tidur. Kebiasaan terus-menerus menggulir berita negatif atau menakutkan di media sosial atau platform berita online. Terutama menjelang waktu tidur, membuat otak tetap dalam keadaan waspada. Otak yang seharusnya bersiap untuk beristirahat justru terus memproses informasi yang menimbulkan ketegangan emosional. Sehingga mempersulit proses relaksasi yang di butuhkan untuk tidur nyenyak. Selain itu, paparan layar ponsel atau perangkat elektronik lainnya sebelum tidur meningkatkan paparan cahaya biru. Serta juga yang dapat mengganggu produksi hormon melatonin. Melatonin adalah hormon yang mengatur ritme sirkadian. Dan juga memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya tidur. Penurunan produksi melatonin akibat cahaya layar membuat individu lebih sulit tertidur. Kemudian juga menurunkan kualitas tidur secara keseluruhan.

Gangguan tidur akibatnya juga bersifat siklis. Individu yang kurang tidur cenderung merasa lelah, stres, dan lebih rentan terhadap kecemasan. Kemudian juga yang mendorong mereka untuk kembali mencari berita online. Dan juga seringkali untuk “memeriksa situasi” atau mencari informasi terkini. Lingkaran ini membuat gangguan tidur menjadi kronis. Maka akan menimbulkan rasa kelelahan yang menumpuk. Kemudian juga menurunkan fokus, produktivitas, dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Dampak jangka panjang dari gangguan tidur ini bisa sangat serius, termasuk meningkatnya risiko depresi. Terlebihnya juga nantinya dapat meningkatkan gangguan konsentrasi. Serta juga akan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Untuk meminimalkan efek negatifnya terhadap tidur. Maka di sarankan untuk membatasi penggunaan media sosial menjelang malam, mematikan notifikasi. Kemudian juga yang nantinya menciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Dan juga menggantikan waktu sebelum tidur dengan aktivitas menenangkan. Terlebihnya seperti membaca buku fisik, meditasi, atau dengan teknik relaksasi.

Kesehatan Mental Terancam: Mengenal Fenomena Doom Scrolling Yang Membahayakan

Selanjutnya juga masih membahas Kesehatan Mental Terancam: Mengenal Fenomena Doom Scrolling Yang Membahayakan. Dan fakta lainnya adalah:

Menurunnya Konsentrasi Dan Produktivitas

Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mental secara emosional. Akan tetapi juga memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan menjaga produktivitas. Ketika seseorang terus-menerus terpapar berita negatif. Atau informasi yang menakutkan di media sosial atau platform berita online. Dan otak secara otomatis menaruh perhatian pada ancaman. Serta juga informasi yang di anggap penting untuk “di waspadai”. Kondisi ini membuat fokus berpindah-pindah dan mengurangi kapasitas untuk berkonsentrasi pada tugas yang sedang di kerjakan. Paparan konstan terhadap konten negatif juga menyebabkan kelelahan kognitif. Otak yang terus-menerus memproses informasi berpotensi menimbulkan stres mental. Sehingga individu menjadi cepat lelah, sulit membuat keputusan, dan menurunkan kemampuan memecahkan masalah. Akibatnya, produktivitas sehari-hari.

Baik dalam pekerjaan, belajar, maupun aktivitas rutin menurun secara signifikan. Bahkan, multitasking digital yang muncul dari kebiasaan membuka banyak berita. Serta sekaligus dapat memperburuk efektivitas kognitif. Karena otak harus membagi perhatian antara berbagai informasi negatif yang bersaing. Selain itu, ia sering menimbulkan efek penundaan (procrastination). Individu yang terus mencari berita negatif merasa terdorong untuk “tetap update”. Meskipun ada tugas penting yang menunggu, sehingga pekerjaan tertunda dan tekanan bertambah. Lingkaran ini memperkuat stres dan kelelahan mental. Dan yang selanjutnya memperburuk konsentrasi dan produktivitas. Untuk mengatasi dampaknya terhadap fokus dan produktivitas, beberapa strategi bisa di terapkan. Pertama, batasi durasi penggunaan media sosial dan pilih waktu tertentu untuk membaca berita. Kedua, buat daftar prioritas tugas harian agar fokus tetap terjaga. Ketiga, ciptakan lingkungan kerja yang minim gangguan digital dan gunakan teknik manajemen waktu.

Jadi itu dia beberapa dampak karena ancaman serius bagi kesehatan mental jadi wajib Waspada Doom Scrolling.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait