Amarah Pacquiao Meledak: “Ini Pencurian Kemenangan” Yang Jadi Sebuah Pernyataannya Dengan Berbagai Hal Mengganjal. Halo para penggemar tinju di seluruh dunia! Siapa yang bisa melupakan sosok Manny, legenda hidup di ring yang selalu menyajikan pertarungan penuh gairah? Namun, kali ini, bukan euforia kemenangan yang menghiasi wajahnya. Akan tetapi melainkan amarah yang meledak dan kekecewaan mendalam. Karena keputusan juri dalam pertarungan terbarunya telah memicu gelombang kontroversi. Serta membuat Amarah Pacquiao Meledak. Dengan nada berapi-api, ia melontarkan tudingan keras: “Ini pencurian kemenangan!” Ungkapan tersebut bukan hanya sekadar luapan emosi sesaat. Namun melainkan cerminan dari perasaan tidak adil yang menghinggapi seorang petarung yang telah memberikan segalanya di atas ring. Mari kita telaah lebih lanjut mengapa ia merasa kemenangannya telah “di rampok” dan bagaimana insiden ini mengguncang jagat tinju.
Mengenai ulasan tentang Amarah Pacquiao Meledak: “Ini Pencurian Kemenangan” telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Hasil Pertandingan: Majority Draw
Pertandingan tinju antara dirinya melawan Mario Barrios pada 19 Juli 2025 di MGM Grand, Las Vegas. Tentunya berakhir dengan keputusan kontroversial berupa majority draw. Hasil ini berarti dua dari tiga juri memberikan skor imbang. Sementara satu juri lainnya memberi kemenangan tipis untuk Barrios. Dengan demikian, tidak ada pemenang resmi. Dan juga gelar juara dunia kelas welter WBC tetap berada di tangan Barrios sebagai juara bertahan. Ia, yang saat itu berusia 46 tahun dan tengah melakukan comeback. Serta yang tampil agresif dan banyak mendaratkan pukulan kombinasi. Terutama dalam dua pertiga awal laga. Dan statistik menunjukkan ia unggul tipis dalam jumlah pukulan signifikan yang masuk. Namun, Barrios lebih dominan di tiga ronde terakhir. Terlebih yang di yakini menjadi faktor penentu dalam penilaian juri. Usai pengumuman hasil, ia menyampaikan kekecewaannya secara terbuka. Ia menyatakan yakin telah memenangkan laga. Dan juga menyebut keputusan juri sebagai bentuk ketidakadilan. Banyak penggemar dan analis mendukung pandangannya.
Amarah Pacquiao Meledak: “Ini Pencurian Kemenangan!” Yang Di Nilai Tak Adil
Kemudian juga masih membahas Amarah Pacquiao Meledak: “Ini Pencurian Kemenangan!” Yang Di Nilai Tak Adil. Dan fakta lainnya adalah:
Ia Yakin Dia Menang
Sosok ini secara terbuka mengungkapkan keyakinannya bahwa ia seharusnya memenangkan pertarungan melawan Mario Barrios. Tepatnya yang di gelar pada 19 Juli 2025. Dalam pernyataannya setelah laga yang berakhir dengan keputusan majority draw, ia mengatakan, “I thought I won the fight. It was a close fight. My opponent was very tough. It was a wonderful fight.” Kalimat ini menjadi penegasan bahwa ia merasa tampil cukup baik. Tentunya untuk keluar sebagai pemenang, meskipun hasil akhirnya menunjukkan imbang. Keyakinannya ini di dasarkan pada performa dominan yang ia tunjukkan di mayoritas ronde awal hingga pertengahan laga. Ia aktif menyerang, mencetak banyak kombinasi pukulan. Dan juga yang menunjukkan kecepatan serta ketahanan fisik yang mengejutkan. Terlebih mengingat usianya yang telah menginjak 46 tahun. Dalam statistik pukulan, ia juga tercatat mendaratkan lebih banyak power punches.
Jika di bandingkan Barrios, dan mengontrol tempo pertarungan dalam banyak momen. Kekecewaan sosok satu ini pun semakin di perkuat oleh respons publik dan media yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap keputusan juri. Terlebih ada banyak yang menilai bahwa dirinya layak menang tipis. Kemudian juga menyebut hasil imbang tersebut sebagai bentuk ketidakadilan. Istilah “di rampas” pun muncul sebagai representasi. Tentunya dari persepsi bahwa kemenangan moral. Dan juga dengan teknis sosoknya telah di ambil oleh keputusan juri yang di anggap meragukan. Bagi dirinya, pertarungan ini bukan sekadar comeback. Akan tetapi misi pribadi untuk membuktikan dirinya masih mampu bersaing di level tertinggi. Keyakinannya bahwa ia menang mencerminkan kepercayaan diri yang kuat. Namun sekaligus memperlihatkan bagaimana hasil pertandingan yang tidak sesuai ekspektasi bisa berdampak secara emosional. Terutama bagi seorang legenda yang telah memberikan segalanya di atas ring.
Manny Pacquiao Menggila: “Kemenangan Saya Di Rampok!”
Selain itu, masih ada fakta mengenai Manny Pacquiao Menggila: “Kemenangan Saya Di Rampok!”. Dan fakta lainnya adalah:
Kekecewaan Publik & Media
Hasil pertandingan sosok ini yang melawan Mario Barrios yang berakhir dengan majority draw. Tentunya langsung memicu gelombang kekecewaan dari publik dan media. Banyak yang menilai bahwa ia seharusnya menjadi pemenang mutlak. Hal ini juga berdasarkan performa di atas ring. Namun justru harus menerima hasil imbang yang di nilai janggal. Reaksi keras datang dari berbagai kalangan. Baik penggemar, komentator, maupun mantan petinju profesional. Serta yang menyebut keputusan juri sebagai “robbery” atau perampokan. Di dalam arena MGM Grand, Las Vegas, para penonton secara langsung menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan sorakan keras. Dan juga siulan protes saat hasil di umumkan. Suasana menjadi panas karena banyak yang merasa dirinya, yang tampil lebih aktif dan agresif selama sebagian besar ronde. Dan telah di curangi. Media sosial pun di penuhi komentar-komentar yang menyebutnya “di rampok” oleh keputusan juri.
Bahkan beberapa penggemar menyebut hasil ini sebagai salah satu keputusan terburuk dalam sejarah tinju modern. Sejumlah media olahraga internasional seperti The Sun, News.com.au, dan TalkSport mengkritik keras hasil pertandingan ini. Mereka menyoroti bagaimana dirinya mendominasi pukulan signifikan, mengontrol tempo. Serta memperlihatkan performa luar biasa di usia 46 tahun. Di sisi lain, beberapa analis mempertanyakan standar penjurian. Kemudian juga menuntut reformasi transparansi skor dalam pertandingan-pertandingan besar seperti ini. Tokoh-tokoh tinju ternama juga angkat bicara. Beberapa mantan juara dunia menyampaikan rasa simpati mereka terhadapnya. Serta menegaskan bahwa apa yang terjadi adalah bentuk nyata dari sistem yang bermasalah. Mereka menyebut bahwa jika seorang legenda sekelas Pacquiao bisa “di curangi” di hadapan publik dunia. Maka kredibilitas olahraga tinju bisa semakin tergerus. Kekecewaan publik dan media menjadi bagian penting dari narasi bahwa hasil pertandingan telah mencoreng momen besar.
Manny Pacquiao Menggila: “Kemenangan Saya Di Rampok!” Dan Tak Terima Dengan Ketidakadilan Ini
Selanjutnya juga masih ada fakta mengenai Manny Pacquiao Menggila: “Kemenangan Saya Di Rampok!” Dan Tak Terima Dengan Ketidakadilan Ini. Dan fakta lainnya adalah:
Komentar Dari Dunia Tinju
Setelah pertarungan antara keduanya berakhir dengan keputusan majority draw. Terlebih ada berbagai komentar dari tokoh-tokoh dunia tinju pun bermunculan. Secara umum, banyak dari mereka menyuarakan kritik keras terhadap keputusan juri. Dan juga menyatakan dukungan terhadapnya. Serta yang mereka nilai tampil lebih dominan dan layak menang dalam laga tersebut. Salah satu yang paling vokal adalah Shawn Porter, mantan juara dunia kelas welter. Tentu yang menyebut bahwa hasil pertandingan itu “mengecewakan” dan “tidak adil”. Porter menyatakan bahwa juri tampaknya kehilangan arah dalam menilai jalannya pertarungan. Kemudian kurang menghargai efektivitas serta volume serangan yang di lancarkannya. Menurutnya, ia tampil luar biasa untuk ukuran seorang petinju berusia 46 tahun. Dan performanya seharusnya cukup untuk memenangkan sabuk juara.
Beberapa analis tinju terkemuka juga ikut memberikan pandangan. Mereka mencatat bahwa secara statistik dan visual, ia memiliki keunggulan dalam power punch. Kemudian juga kontrol ring, dan agresivitas. Teddy Atlas, pelatih legendaris sekaligus komentator. Serta menyatakan dalam salah satu siaran bahwa “Pacquiao won the fight, and boxing lost tonight,” . Dan menyoroti bagaimana keputusan juri mencoreng integritas olahraga itu sendiri. Selain itu, sejumlah petinju aktif dan pensiunan juga menyuarakan dukungan melalui media sosial. Mereka menyebut hasil imbang sebagai “robbery” atau pencurian kemenangan. Serta mengungkapkan kekaguman terhadap semangat juangnya yang tidak luntur. Meskipun usianya hampir setengah abad. Beberapa menyatakan bahwa keputusan seperti ini adalah alasan mengapa reputasi tinju terkadang di ragukan oleh publik luas.
Jadi itu dia beberapa fakta mengenai kutipan “Ini Pencurian Kemenangan” dan membuat Amarah Pacquiao Meledak.