Sabtu, 12 Juli 2025
Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter
Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter

Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter

Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter
Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter

Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter Yang Mencakup Banyak Hal Dari Kebiasaan Kurangnya Waktu Beristirahat. Halo Para Pembaca Setia! Pernahkah anda terbangun di tengah malam, menatap langit-langit. Dan juga bertanya-tanya mengapa tidur begitu sulit di dapatkan? Atau mungkin anda adalah salah satu dari sekian banyak orang yang berjuang melawan insomnia setiap harinya? Terlebih pertanyaan yang sering muncul di benak kita. Tentunya adalah, seberapa seriuskah hal ini? Benarkah gangguan tidur kronis bisa berujung pada hal paling fatal, yaitu kematian? Kekhawatiran ini bukanlah tanpa dasar. Berbagai artikel dan berita seringkali mengaitkan ia dengan berbagai masalah kesehatan serius. Namun, apakah benar Insomnia Berisiko Kematian? Untuk menjawab kegelisahan ini, kita tidak bisa berasumsi sembarangan. Maka kita perlu mendengarkan penjelasan dari sumber yang paling kredibel. Mari kita simak penjelasannya!

Mengenai ulasan tentang Insomnia Berisiko Kematian? ini penjelasan dokter telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Hal ini yang berlangsung dalam jangka panjang dapat berdampak serius terhadap kesehatan jantung. Ketika seseorang mengalami gangguan tidur secara terus-menerus. Maka tubuh tidak mendapatkan kesempatan untuk beristirahat. Dan juga memulihkan diri secara optimal. Salah satu dampak utama dari kurang tidur kronis adalah meningkatnya aktivitas sistem saraf simpatis. Serta bagian dari sistem saraf yang bertanggung jawab atas respons “fight or flight”. Tentu aktivasi sistem ini secara terus-menerus menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi. Dan juga detak jantung lebih cepat dari normal. Selain itu, ia juga di kaitkan dengan meningkatnya kadar hormon stres seperti kortisol dalam tubuh. Peningkatan kadar kortisol yang terus-menerus dapat menyebabkan peradangan kronis. Kemudian juga kerusakan pembuluh darah. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa mempercepat terjadinya aterosklerosis. Terlebihnya penyempitan dan pengerasan arteri akibat penumpukan plak. Aterosklerosis merupakan faktor utama penyebab serangan jantung dan stroke. Studi epidemiologi juga menunjukkan bahwa orang yang kronis memiliki risiko lebih tinggi.

Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter Yang Harus Di Pahami

Kemudian juga masih bertanya mengenai Insomnia Berisiko Kematian? Ini Penjelasan Dokter Yang Harus Di Pahami. Dan risiko lain yang bisa terjadi adalah:

Berkaitan Dengan Gangguan Mental Serius

Hal satu ini bukan hanya persoalan fisik semata. Namun melainkan sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental. Ketika seseorang mengalami kesulitan tidur secara terus-menerus, otak kehilangan waktu penting untuk beristirahat. Dan juga menyeimbangkan sistem emosional. Akibatnya, gangguan tidur ini dapat memicu. Serta juga nantinya dapat memperparah berbagai kondisi kejiwaan yang serius. Salah satu gangguan mental yang paling sering di kaitkan dengan hal ini adalah depresi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderitanya memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih besar. Terlebihnya untuk mengalami depresi. Jika di bandingkan dengan mereka yang tidur cukup. Selain itu, kurang tidur juga membuat suasana hati menjadi tidak stabil. Kemudian memperburuk rasa putus asa. Dan meningkatkan kemungkinan munculnya pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri.

Tak hanya itu, ia juga berperan dalam meningkatkan risiko gangguan kecemasan. Ketika seseorang tidak bisa tidur nyenyak. Maka otak cenderung lebih sensitif terhadap stres dan tekanan sehari-hari. Hal ini membuat penderita insomnia mudah merasa cemas, panik. Dan juga sulit berkonsentrasi. Dalam jangka panjang, ia dapat menciptakan siklus negatif di mana kecemasan membuat tidur makin sulit. Serta kurang tidur memperparah kecemasan. Pada tahap yang lebih ekstrem, yang kronis bahkan dapat memicu gejala psikosis. Contohnya seperti halusinasi dan delusi. Terutama jika tubuh benar-benar mengalami kekurangan tidur akut. Meskipun jarang, kondisi ini bisa sangat membahayakan dan membutuhkan intervensi medis segera. Kesimpulannya, ia bukan hanya sekadar gangguan tidur biasa. Akan tetapi juga merupakan faktor risiko serius terhadap kesehatan mental. Bila di biarkan tanpa pengobatan, kondisi ini bisa menjadi pemicu munculnya gangguan jiwa berat berpotensi mengancam keselamatan jiwa.

Bolehkah Gangguan Tidur Merenggut Nyawa? Ini Kata Ahli

Selain itu, akan muncul pertanyaan seperti Bolehkah Gangguan Tidur Merenggut Nyawa? Ini Kata Ahli. Dan penjelasan lainnya adalah:

Menurunkan Sistem Imun Tubuh

Tidur yang cukup dan berkualitas memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal. Saat tidur, tubuh melakukan berbagai proses pemulihan. Tentunya termasuk regenerasi sel dan produksi protein penting yang disebut sitokin. Hal ini yaitu molekul yang membantu melawan infeksi, peradangan, dan stres. Namun, ketika seseorang mengalaminua, proses biologis ini terganggu secara signifikan. Kurangnya tidur secara terus-menerus menyebabkan penurunan produksi sitokin. Kemudian juga sel-sel imun lain seperti sel T, yang berfungsi melawan virus dan bakteri. Maka kondisi ini menjadikan tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit infeksi. Contohnya seperti flu, radang tenggorokan, infeksi saluran pernapasan. Dan bahkan penyakit serius seperti pneumonia. Studi menunjukkan bahwa individu dengan insomnia memiliki respons imun yang lebih lemah saat terkena virus.

Hal ini yang termasuk virus influenza dan COVID-19. Selain itu, kurang tidur juga memicu peningkatan hormon stres seperti kortisol. Serta yang jika di biarkan tinggi dalam jangka panjang dapat memperlemah pertahanan imun tubuh. Tubuh menjadi lebih lambat dalam merespons ancaman. Dan proses penyembuhan luka atau infeksi pun bisa berlangsung lebih lama. Pada tahap tertentu, gangguan sistem imun akibat ini juga dapat memperburuk kondisi penyakit kronis yang sudah ada, seperti diabetes. Kemudian juga tekanan darah tinggi, hingga kanker. Meskipun ia tidak menyebabkan kematian secara langsung. Akan tetapu kerentanan tubuh terhadap penyakit serius menjadi lebih besar ketika sistem imun terganggu. Dengan kata lain, ia menciptakan lingkungan tubuh yang tidak seimbang. Kemudian tidak siap melawan ancaman dari luar. Jika tidak segera di tangani, kondisi ini dapat memicu komplikasi fatal. Terutama pada individu dengan daya tahan tubuh yang sudah lemah. Oleh karena itu, menjaga tidur adalah langkah preventif.

Bolehkah Gangguan Tidur Merenggut Nyawa? Ini Kata Ahli Yang Cukup Berdampak Besar

Selanjutnya juga akan timbul pertanyaan seperti Bolehkah Gangguan Tidur Merenggut Nyawa? Ini Kata Ahli Yang Cukup Berdampak Besar. Dan dampak lainnya adalah:

Mikrosleep Berpotensi Mematikan

Hal ini adalah kondisi di mana seseorang tertidur selama beberapa detik tanpa di sadari. Meskipun secara fisik tampak masih terjaga. Terlebih fenomena ini sering terjadi pada orang yang mengalami insomnia berat. Ataupun kurang tidur kronis. Otak yang kelelahan memaksa tubuh untuk “istirahat sejenak” secara otomatis. Bahkan di tengah aktivitas penting seperti menyetir atau bekerja. Yang membuat mikrosleep sangat berbahaya adalah ketidaksadaran total saat hal ini terjadi. Dalam waktu hanya 3–10 detik. Maka seseorang bisa kehilangan kendali atas kendaraan. Kemudian juga melewatkan sinyal penting. Ataupun terpapar bahaya di lingkungan kerja. Mikrosleep telah menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas fatal, kecelakaan pabrik.

Dan insiden kerja berisiko tinggi di berbagai belahan dunia. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur selama 17 hingga 24 jam dapat menyebabkan penurunan kewaspadaan. Dan juga kemampuan respons yang setara dengan seseorang yang berada dalam kondisi mabuk alkohol. Ini menjelaskan mengapa penderita insomnia yang tetap memaksakan aktivitas harian bisa menghadapi risiko besar. Bahkan tanpa mereka sadari. Mikrosleep juga sering muncul secara tiba-tiba. Kemudian tidak bisa di cegah dengan kehendak atau kemauan pribadi. Rasa kantuk ekstrem yang di sebabkan oleh insomnia membuat otak mengambil alih kontrol. Sehingga tubuh “mematikan” kesadaran secara mendadak. Jika ini terjadi saat berkendara di jalan tol atau mengoperasikan mesin berat. Serta nyawa bukan hanya dirinya, tapi juga orang lain bisa terancam.

Jadi itu dia fakta mengerikan dari penjelasan dokter terkait Insomnia Berisiko Kematian.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait