Minggu, 05 Oktober 2025
4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Hindari
4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Hindari

4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Hindari

4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Hindari

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Hindari
4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Hindari

4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Hindari Meski Beberapa Di Antaranya Di Anggap Sepele Namun Membahayakan. Halo semua. Pernahkah anda merasa perut kembung, begah, atau mengalami masalah pencernaan tanpa tahu penyebab pastinya? Tentu sring kali, kita hanya menyalahkan makanan pedas atau berminyak. Padahal, musuh terbesar kesehatan usus kita. Namun justru bersembunyi dalam pola sehari-hari yang sering kita anggap sepele. Usus adalah “otak kedua” tubuh kita, yang berperan penting dalam pencernaan, imunitas. Terlebih hingga suasana hati. Serta merawatnya seharusnya menjadi prioritas, tapi tanpa sadar. Dan ada 4 Kebiasaan Merusak ekosistem baik di dalamnya. Mulai dari kebiasaan makan, cara kita mengelola stres, hingga gaya hidup yang tanpa kita sadari menjadi biang keladi di balik masalah perut. Mari kita kenali dan hindari pola-pola ini sebelum terlambat, agar usus kita tetap sehat dan berfungsi optimal.

Mengenai ulasan tentang 4 Kebiasaan Merusak usus: kenali dan hindari telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Stres Kronis

Hal ini adalah kondisi ketika tubuh terus-menerus berada dalam keadaan tertekan. Sehingga kadar hormon stres seperti kortisol selalu tinggi. Terlebih keadaan ini secara perlahan dapat merusak kesehatan usus. Karena stres mengganggu keseimbangan mikrobiota. Dan juga melemahkan lapisan pelindung dinding usus, serta memperburuk gejala pencernaan. Contohnya seperti kembung, sakit perut, atau gangguan buang air besar. Masalahnya, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang sering dilakukan tanpa di sadari. Serta yang ternyata memperkuat efek buruk stres terhadap usus. Kebiasaan pertama adalah tidur yang tidak teratur atau sering begadang. Ritme sirkadian yang kacau membuat usus kehilangan pola kerjanya. Mikrobiota yang seharusnya mengikuti jam biologis tubuh menjadi tidak seimbang. Begadang juga sering di ikuti dengan kebiasaan makan larut malam. Maka yang semakin mengacaukan ekosistem mikroba usus. Dalam jangka panjang, pola ini bisa memicu masalah metabolik dan dengan pencernaan. Kebiasaan kedua adalah sering mengonsumsi makanan ultra-proses. Tentunya terutama yang mengandung emulsifier.

4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Wajib Kalian Hindari

Kemudian juga masih membahas 4 Kebiasaan Merusak Usus: Kenali Dan Wajib Kalian Hindari. Dan kebiasaan lainnya adalah:

Kurang Tidur

Hal ini bukan hanya membuat kita lelah bukti penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengubah komposisi. Dan juga dnegan fungsi mikrobiota usus, mengganggu metabolit pelindung (mis. SCFA). Serta memengaruhi fungsi imun dan integritas epitel usus. Perubahan ini terjadi pada model hewan dan juga teramati pada manusia. Sehingga kurang tidur bisa menjadi salah satu pemicu dysbiosis dan gangguan barrier usus. Makan di waktu yang melenceng dari ritme sirkadian (mis. makan besar setelah jam tidur normal di mulai. Tentunya yang memecah sinkronisasi antara jam biologis tubuh dan jam mikroba usus. Pola makan larut malam menggeser ritme mikrobiota. Dan juga mengubah metabolisme lipid dan peradangan lokal. Serta berhubungan dengan regulasi hormon yang mengatur nafsu makan dan glukosa. Karena kurang tidur sering mendorong ngemil larut. Ataupun sebagai coping atau karena bangun larut. Dan kombinasi ini memperbesar risiko dysbiosis dan gangguan metabolik.

Banyak makanan kemasan mengandung emulsifier atau aditif yang memudahkan tekstur/ketahanan produk. Beberapa emulsifier sintetis (contoh yang banyak di teliti: carboxymethylcellulose dan polysorbate-80). Terlebih yang terbukti mengubah komposisi mikrobiota. Kemudian menipiskan lapisan mukus usus, dan meningkatkan permeabilitas epitel. Maka kondisi yang mempermudah masuknya molekul pro-inflamasi ke sirkulasi. Kurang tidur sendiri sudah mengganggu mikrobiota. Bila di tambah pola makan tinggi UPF, efek buruk pada barrier. Serta peradangan usus bisa saling menguatkan. Minum kafein untuk “mengatasi” kurang tidur adalah kebiasaan umum. Pada model eksperimental, konsumsi kafein yang menyebabkan pembatasan tidur juga mengubah komposisi mikrobiota dan profil metabolit fecal. Selain itu, kafein yang dikonsumsi sore/menjelang malam memperburuk kualitas tidur. Sehingga menciptakan siklus kurang tidur ↔ konsumsi kafein ↔ gangguan mikrobiota. (Catatan: efek kopi pada usus tidak selalu buruk, moderasi dan waktu konsumsi penting.)

Penyebab Usus Rusak: 4 Pola Yang Sering Kita Anggap Sepele

Selain itu, masih membahas Penyebab Usus Rusak: 4 Pola Yang Sering Kita Anggap Sepele. Dan kebiasaan lainnya adalah:

Makan Makanan Yang Sama Setiap Hari

Tentu hal ini mungkin terasa praktis dan aman. Akan tetapi tanpa di sadari hal ini bisa merusak kesehatan usus. Usus kita di huni oleh triliunan mikrobiota yang membutuhkan variasi nutrisi untuk tetap seimbang. Ketika jenis makanan monoton, mikrobiota kehilangan keragaman sehingga perlindungan alami usus melemah. Kondisi ini semakin parah jika beriringan dengan kebiasaan sehari-hari lain. Serta yang sering dilakukan tanpa sadar. Kurang tidur misalnya, membuat ritme tubuh dan mikrobiota kacau. Jika di tambah pola makan yang sama setiap hari. Maka usus makin miskin variasi bakteri baik. Lalu ada kebiasaan mengandalkan makanan ultra-proses karena di anggap praktis. Produk kemasan dengan aditif dan pemanis buatan justru merusak lapisan pelindung usus. Kemudian juga yang akan memperparah efek dari kurangnya nutrisi beragam. Selain itu, banyak orang yang sering minum obat pereda nyeri. Tentunya tanpa sadar bahwa obat ini dapat membuat dinding usus lebih rapuh.

Tanpa asupan nutrisi bervariasi yang bisa membantu regenerasi, usus jadi semakin rentan. Di tambah lagi gaya hidup kurang bergerak. Karena yang membuat peredaran nutrisi dan fungsi mikrobiota tidak optimal. Kemudian juga kondisi usus pun semakin lemah. Keempat kebiasaan ini saling berhubungan dengan pola makan monoton. Kurang tidur mendorong craving makanan instan. Serta juga dengan makanan ultra-proses membuat pilihan jadi makin terbatas, nyeri tubuh. Karena kurang gerak membuat orang bergantung pada obat pereda nyeri. Sementara semua itu terjadi di atas fondasi usus yang tidak mendapat nutrisi beragam. Akibatnya, keluhan seperti kembung, sembelit. Ataupun dengan daya tahan tubuh menurun menjadi lebih mudah muncul. Untuk melindungi usus, kuncinya ada pada keberagaman. Menambahkan variasi sederhana dalam menu sehari-hari. Misalnya mengganti sumber karbohidrat.

Penyebab Usus Rusak: 4 Pola Yang Sering Kita Anggap Sepele Justru Membahayakan

Selanjutnya juga masih membahas Penyebab Usus Rusak: 4 Pola Yang Sering Kita Anggap Sepele Justru Membahayakan. Dan kebiasaan lainnya adalah:

Menghindari Karbohidrat

Hal ini sering dilakukan banyak orang dengan alasan diet atau ingin cepat menurunkan berat badan. Padahal, usus kita justru membutuhkan karbohidrat tertentu. Terutama yang bersumber dari serat dan biji-bijian. Terlebihnya untuk memberi makan bakteri baik. Saat karbohidrat sehat di hindari, mikrobiota usus kehilangan “bahan bakar”. Dan juga untuk memproduksi asam lemak rantai pendek (SCFA) yang berfungsi melindungi dinding usus. Kemudian mengurangi peradangan, serta menjaga kekebalan tubuh. Dalam jangka panjang, pola ini bisa menurunkan keragaman mikrobiota. Dan juga membuat usus lebih rentan terhadap gangguan. Masalahnya, kebiasaan menghindari karbohidrat ini sering berjalan beriringan dengan beberapa kebiasaan sehari-hari lain.

Terlebihnya yang tanpa di sadari memperburuk kesehatan usus. Pertama, kurang tidur. Saat tubuh kurang istirahat, metabolisme kacau dan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula. Ataupun dengan lemak jadi meningkat. Akibatnya, meski karbohidrat sehat di hindari, orang justru beralih ke makanan olahan manis. Ataupun berlemak yang semakin mengacaukan keseimbangan mikrobiota. Kedua, sering mengonsumsi makanan ultra-proses (UPF). Menghindari karbohidrat alami kadang membuat seseorang menggantinya. tentunya dengan makanan kemasan rendah karbo atau tinggi protein olahan. Padahal, UPF biasanya mengandung emulsifier, pemanis. Ataupun aditif yang dapat merusak lapisan pelindung usus dan memicu peradangan. Tanpa serat dari karbohidrat sehat, kerusakan ini jadi semakin sulit di perbaiki.

Jadi itu dia beberapa pola hidup sepele yang dapat merusak usus untuk wajib kenali dan hindari dari 4 Kebiasaan Merusak.

 

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait