Mengulik Bjorka: Hacker Yang Meresahkan Dari Dark Web
Mengulik Bjorka: Hacker Yang Meresahkan Dari Dark Web Dan Beberapa Kali Membobol Data-Data Penting Negara RI. Halo para penjelajah dunia digital, dan anda yang tertarik dengan sisi misterius internet! Siapa yang tidak pernah mendengar namanya? Dalam beberapa waktu terakhir. Tentu nama ini menjadi buah bibir yang memicu kecemasan sekaligus rasa penasaran. Ia bukanlah influencer atau selebriti. Namun melainkan seorang hacker yang kehadirannya di jagat maya, khususnya Dark Web. Terlebih yang telah menimbulkan keresahan di berbagai kalangan. Sosoknya berhasil menyita perhatian publik setelah aksinya yang kontroversia. Kemudian seolah-olah mampu menembus lapisan keamanan yang di anggap paling ketat. Sosoknya di selimuti misteri: dari mana ia berasal, apa motivasinya. Serta data apa saja yang telah ia klaim berhasil di bobol? Mari kita tinggalkan sejenak permukaan internet yang biasa kita jelajahi. Bersiaplah, karena kita akan Mengulik Bjorka, menelusuri jejak digitalnya.
Mengenai ulasan tentang Mengulik Bjorka: hacker yang meresahkan dari dark web telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Penangkapan Dan Identitas Tersangka
Hal ini menjadi salah satu peristiwa besar dalam dunia siber Indonesia. Sosok ini di kenal luas karena aktivitasnya di dark web. Karena yang menimbulkan keresahan publik akibat berbagai kebocoran data berskala besar. Setelah dilakukan penyelidikan panjang oleh pihak kepolisian. Tentu seorang pemuda berinisial WFT berusia 22 tahun akhirnya di tangkap di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Ia di tetapkan sebagai tersangka setelah mengaku sebagai orang di balik nama “Bjorka”. Terlebih yang selama ini ramai di perbincangkan. Penangkapan dilakukan setelah tim siber Polda Metro Jaya menelusuri aktivitas digital tersangka di sejumlah platform gelap. Dan juga menemukan jejak yang mengarah pada akun-akun yang pernah di gunakan olehnya. Serta yang termasuk aktivitas jual-beli data pribadi di forum dark web. Menurut hasil pemeriksaan awal, WFT di ketahui sudah aktif di dunia peretasan sejak tahun 2020.
Mengulik Bjorka: Hacker Yang Meresahkan Dari Dark Web Sejak 2020
Kemudian juga masih Mengulik Bjorka: Hacker Yang Meresahkan Dari Dark Web Sejak 2020. Dan fakta lainnya adalah:
Aktivitas Sejak Tahun 2020 Dan Perubahan Identitas Digital
Ia disebut sudah berlangsung sejak sekitar tahun 2020, jauh sebelum namanya ramai di perbincangkan publik Indonesia. Berdasarkan hasil penyelidikan dan pengakuan tersangka berinisial WFT. Tentunya ia mulai memasuki dunia peretasan. Dan dengan aktivitas di dark web secara perlahan, berawal dari rasa ingin tahu terhadap sistem keamanan siber. Serta forum-forum daring tempat para peretas berdiskusi. Ia belajar secara otodidak, tanpa bimbingan akademik formal di bidang teknologi informasi. Namun melainkan melalui komunitas digital dan media sosial yang banyak membahas teknik-teknik hacking, eksploitasi sistem. Serta cara menjual data secara anonim. Dari sinilah ia mulai memahami cara kerja pasar gelap digital, di mana data pribadi, akun. Maupun akses sistem perusahaan sering di perjualbelikan dengan imbalan mata uang kripto.
Sejak awal tahun 2020, WFT di ketahui aktif menggunakan berbagai identitas digital berbeda untuk menyembunyikan jejak aslinya. Dalam pengakuannya, ia pernah memakai beberapa nama alias seperti SkyWave, ShinyHunter, dan Opposite6890. Serta yang sebelum akhirnya menggunakan nama yang paling dikenal luas, yaitu Bjorka. Perubahan identitas ini bukan tanpa alasan; setiap kali aktivitasnya mulai terdeteksi. Ataupun mendapat perhatian dari pengguna forum gelap dan pihak keamanan, ia akan mengganti nama pengguna, alamat surel. Dan hingga saluran komunikasi untuk menghindari pelacakan. Teknik pergantian identitas tersebut merupakan strategi umum di kalangan peretas profesional. Terlebihnya agar aktivitas mereka tidak mudah di telusuri oleh otoritas hukum. Ataupun peneliti keamanan siber. Dalam periode 2020 hingga 2022, aktivitas ia meningkat pesat. Ia mulai terlibat dalam jual-beli data hasil peretasan. Baik yang di peroleh sendiri maupun dari sumber lain di dark web. Ia juga berpartisipasi dalam diskusi-forum yang membahas kebocoran data dari berbagai negara. Tentunya yang termasuk Indonesia.
Aksi Bjorka Dan Jejaknya Di Dunia Web Gelap
Selain itu, masih membahas Aksi Bjorka Dan Jejaknya Di Dunia Web Gelap. Dan fakta lainnya adalah:
Perdagangan Data Ilegal Dan Penggunaan Cryptocurrency
Aspek inilah yang membuat kasusnya mendapat perhatian luas. Berdasarkan hasil penyelidikan serta pengakuan tersangka berinisial WFT. Dan kegiatan tersebut melibatkan praktik jual-beli data pribadi yang bersumber dari hasil peretasan sistem digital milik berbagai institusi. Aktivitas ini mulai dilakukan secara aktif sejak ia memahami cara kerja pasar gelap digital di sekitar tahun 2020. Tentunya di mana data di anggap sebagai komoditas bernilai tinggi. Serta yang dapat di perdagangkan secara anonim. Dalam praktiknya, ia menggunakan forum-forum dark web seperti BreachForums, Exploit.in. Dan situs-situs lain yang hanya bisa di akses melalui jaringan terenkripsi seperti Tor (The Onion Router). Melalui platform tersebut, ia memasarkan beragam jenis data hasil curian kepada pembeli. Terlebih yang umumnya juga berasal dari kalangan peretas atau pelaku kriminal siber internasional. Jenis data yang di perdagangkan oleh Bjorka tergolong beragam dan bersifat sensitif.
Beberapa di antaranya meliputi data nasabah bank. Kemudian nomor induk kependudukan (NIK), informasi kartu SIM, alamat email, nomor telepon. Dan hingga dokumen internal lembaga pemerintahan dan perusahaan swasta. Dalam beberapa kasus, data yang ia tawarkan di klaim berjumlah jutaan. Tentunya seperti kebocoran 4,9 juta data nasabah bank dan 34 juta data paspor WNI sempat di unggah ke forum gelap. Setiap dataset umumnya di beri deskripsi teknis dan sampel kecil untuk membuktikan keaslian data kepada calon pembeli. Proses transaksi dilakukan tertutup melalui pesan terenkripsi. Dan juga data di serahkan setelah pembayaran di terima. Untuk menghindari pelacakan transaksi, ia menggunakan cryptocurrency. Terutama dengan beberapa jenis yang memiliki tingkat anonimitas tinggi seperti Bitcoin, Monero, atau Ethereum. Penggunaan mata uang kripto menjadi pilihan utama. Karena transaksi di blockchain sulit di lacak ke identitas dunia nyata.
Aksi Bjorka Dan Jejaknya Di Dunia Web Gelap Yang Bobol 4,9 Juta Nasabah
Selanjutnya juga masih membahas Aksi Bjorka Dan Jejaknya Di Dunia Web Gelap Yang Bobol 4,9 Juta Nasabah. Dan fakta lainnya adalah:
Sektor Target Dan Jenis Data Yang Bocor
Kedua hal ini yang menggambarkan betapa luasnya jangkauan operasi peretasan. Dan kebocoran informasi yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil penyelidikan aparat siber serta data yang beredar di berbagai forum dark web. Ia di ketahui menargetkan sejumlah sektor strategis di Indonesia, mulai dari lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, institusi kesehatan. Terlebih hingga perusahaan swasta. Motifnya tidak hanya ekonomi, tetapi juga untuk menunjukkan kelemahan sistem keamanan digital di berbagai instansi. Kemudian yang di anggap masih rentan terhadap serangan siber. Salah satu sektor yang paling sering menjadi sasaran adalah perbankan dan keuangan.
Kasus yang paling banyak menarik perhatian publik adalah dugaan kebocoran 4,9 juta data nasabah bank. Dan yang di jual di forum gelap. Data yang bocor mencakup nama lengkap, nomor rekening, alamat, nomor telepon. Serta rincian transaksi. Kebocoran seperti ini sangat berisiko karena dapat di manfaatkan untuk penipuan keuangan, pencucian uang. Kemudian hingga pembajakan rekening digital. Selain sektor perbankan, ia juga di duga menargetkan perusahaan asuransi dan lembaga fintech. Dan yang menyimpan data sensitif pelanggan dalam jumlah besar. Serta yang termasuk nomor kartu identitas, dokumen klaim, dan data kontak pribadi. Sektor berikutnya yang turut menjadi sasaran adalah lembaga pemerintahan dan data kependudukan. Dalam beberapa unggahan di dark web, akun yang mengatasnamakan ia pernah menawarkan data penduduk Indonesia. Tentunya dengan jumlah mencapai puluhan juta entri, termasuk NIK, KK, alamat, tanggal lahir, dan email pribadi.
Jadi itu dia beberapa fakta mengenai hacker yang meresahkan dari dark web terkait Mengulik Bjorka.