UN Dihapus, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi secara resmi mengumumkan penghapusan Ujian Nasional (UN) sebagai bagian dari
Kasus “Pertamax Oplosan” Merujuk Pada Dugaan Praktik Pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) Oleh PT Pertamina Patra Niaga. Anak perusahaan Pertamina, yang mencuat pada Februari 2025. Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa selama periode 2018–2023, terjadi praktik pembelian BBM. Dengan nilai oktan RON 90 (Pertalite) yang kemudian dicampur untuk mencapai RON 92 (Pertamax). Namun, pembelian tersebut di lakukan dengan harga Pertamax, yang lebih tinggi, sehingga menimbulkan dugaan korupsi. Selain merusak mesin, bahaya pertamax oplos juga berdampak buruk pada sistem bahan bakar.
Kandungan zat asing dalam bahan bakar oplosan dapat menyumbat filter bahan bakar, merusak injektor, serta menyebabkan korosi pada tangki bahan bakar. Dalam jangka panjang, kerusakan ini bisa menyebabkan biaya perbaikan yang lebih mahal di bandingkan dengan membeli Pertamax asli. Dampak negatif lainnya adalah pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan bagi manusia. Pembakaran bahan bakar oplosan menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi, termasuk karbon monoksida dan nitrogen oksida yang berbahaya bagi pernapasan.
Kasus “Pertamax Oplosan” ini menyebabkan penurunan angka oktan. Dalam mesin kendaraan, angka oktan yang lebih rendah dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna. Akibatnya, terjadi knocking atau detonasi, yaitu ledakan tidak terkendali di dalam ruang bakar yang dapat merusak piston dan komponen mesin lainnya. Jika di biarkan dalam jangka panjang, kerusakan ini bisa menyebabkan mesin kehilangan tenaga dan performa menurun drastis.
Selain itu, Kasus “Pertamax Oplosan” juga berisiko menyumbat sistem bahan bakar kendaraan. Zat tambahan dalam bahan bakar oplosan sering kali mengandung kotoran atau residu yang tidak terbakar sempurna. Endapan ini dapat menumpuk di filter bahan bakar, injektor, dan karburator, menyebabkan aliran bahan bakar menjadi tidak lancar. Akibatnya, kendaraan bisa mengalami penurunan efisiensi bahan bakar, sulit di nyalakan, atau bahkan mati mendadak saat di kendarai.
Kasus “Pertamax Oplosan” Lainnya Adalah Peningkatan Suhu Mesin
Kasus “Pertamax Oplosan” Lainnya Adalah Peningkatan Suhu Mesin akibat pembakaran yang tidak efisien. Mesin yang bekerja lebih keras untuk mengimbangi kualitas bahan bakar yang buruk cenderung mengalami overheating. Jika kondisi ini terus terjadi, komponen mesin seperti silinder dan kepala piston bisa mengalami keretakan atau bahkan kebocoran, yang memerlukan biaya perbaikan yang sangat mahal. Selain kerusakan teknis, penggunaan Pertamax oplosan juga dapat memperpendek umur kendaraan secara keseluruhan. Mesin yang terus-menerus bekerja dengan bahan bakar berkualitas rendah akan mengalami aus lebih cepat.
Hal ini tidak hanya berdampak pada mesin, tetapi juga pada transmisi dan sistem pendinginan kendaraan yang bekerja lebih berat untuk mengatasi pembakaran yang tidak sempurna. Karena itu, sangat penting bagi pemilik kendaraan untuk selalu menggunakan bahan bakar berkualitas dari sumber resmi. Meskipun harga Pertamax asli lebih mahal di bandingkan bahan bakar oplosan, dampak jangka panjangnya jauh lebih menguntungkan. Penggunaan bahan bakar berkualitas akan menjaga mesin tetap awet, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi risiko perbaikan yang mahal.
Penggunaan Pertamax oplosan dapat menyebabkan Kerusakan Komponen Mesin Dan Sistem Bahan Bakar. Salah satu dampak utama adalah kerusakan pada piston dan ruang bakar akibat pembakaran yang tidak sempurna. Pertamax oplosan sering kali memiliki angka oktan yang lebih rendah, sehingga dapat menyebabkan knocking atau detonasi. Jika hal ini terjadi terus-menerus, piston dapat mengalami retak atau bahkan berlubang, yang pada akhirnya merusak seluruh sistem pembakaran mesin.
Selain piston, busi juga menjadi salah satu komponen yang terdampak. Bahan bakar oplosan sering mengandung zat asing yang meninggalkan residu di dalam ruang bakar. Akibatnya, busi menjadi kotor lebih cepat dan kehilangan kemampuannya untuk memercikkan api dengan baik. Busi yang kotor atau rusak dapat menyebabkan mesin sulit di nyalakan, tenaga berkurang, dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Campuran Bahan Bakar Yang Tidak Murni
Sistem bahan bakar juga sangat rentan terhadap efek negatif Pertamax oplosan. Filter bahan bakar bisa tersumbat akibat kotoran yang terkandung dalam Campuran Bahan Bakar Yang Tidak Murni. Jika filter tersumbat, aliran bahan bakar ke mesin akan terhambat, menyebabkan mesin tersendat atau bahkan mati mendadak saat di kendarai. Selain itu, injektor bahan bakar yang bekerja untuk menyemprotkan bensin ke ruang bakar juga dapat rusak akibat penumpukan residu. Komponen lain yang dapat mengalami kerusakan adalah tangki bahan bakar dan selang bahan bakar.
Zat tambahan dalam Pertamax oplosan, seperti pelarut atau minyak tanah, dapat menyebabkan korosi pada tangki dan selang. Korosi ini dapat mengakibatkan kebocoran bahan bakar, yang sangat berbahaya karena bisa memicu kebakaran pada kendaraan. Untuk menghindari berbagai kerusakan ini, pemilik kendaraan sebaiknya selalu menggunakan bahan bakar yang berkualitas dari sumber terpercaya. Meskipun harga Pertamax asli lebih mahal, biaya perawatan dan perbaikan akibat kerusakan mesin jauh lebih besar di bandingkan penghematan sesaat dengan bahan bakar oplosan.
Penggunaan Pertamax oplosan dapat meningkatkan risiko overheating pada mesin kendaraan. Hal ini terjadi karena bahan bakar oplosan biasanya memiliki angka oktan yang lebih rendah, sehingga proses pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna. Akibatnya, suhu mesin meningkat secara drastis karena pembakaran yang tidak efisien menghasilkan lebih banyak panas di bandingkan bahan bakar berkualitas tinggi. Jika kondisi ini terus berlanjut, mesin akan mengalami overheating dan kehilangan performa optimalnya.
Salah satu dampak overheating yang paling berbahaya adalah kerusakan pada silinder dan kepala piston. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ekspansi berlebihan pada komponen logam dalam mesin, yang pada akhirnya dapat membuat silinder mengalami retakan atau bahkan pecah. Jika silinder rusak, oli mesin juga bisa bocor ke ruang pembakaran, menyebabkan asap berlebihan dan menurunkan efisiensi mesin secara drastis.
Risiko Overheating Dan Kerusakan Mesin Yang Fatal
Selain itu, overheating juga dapat merusak gasket kepala silinder, yaitu komponen penting yang berfungsi sebagai penyekat antara blok mesin dan kepala silinder. Jika gasket rusak, cairan pendingin dapat bocor ke dalam ruang bakar, menyebabkan mesin kehilangan daya dan berisiko mati mendadak. Kerusakan pada gasket kepala silinder sering kali memerlukan biaya perbaikan yang sangat mahal, karena harus membongkar sebagian besar komponen mesin. Sistem pendinginan juga akan mengalami tekanan lebih besar akibat overheating. Radiator dan pompa air yang bekerja lebih keras untuk menurunkan suhu mesin dapat mengalami keausan lebih cepat.
Jika radiator mengalami kebocoran atau kipas pendingin tidak berfungsi dengan baik, risiko overheating semakin tinggi dan dapat menyebabkan mesin mengalami kerusakan total. Untuk menghindari Risiko Overheating Dan Kerusakan Mesin Yang Fatal, pemilik kendaraan harus selalu menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi dari sumber terpercaya. Menggunakan Pertamax asli dan memastikan sistem pendinginan berfungsi dengan baik adalah langkah penting untuk menjaga mesin tetap awet dan berkinerja optimal. Penggunaan Pertamax oplosan dapat membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Hal ini di sebabkan oleh angka oktan yang lebih rendah di bandingkan Pertamax asli, sehingga proses pembakaran di dalam mesin menjadi tidak efisien. Mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama, yang akhirnya meningkatkan jumlah bahan bakar yang di konsumsi. Akibatnya, pengendara harus lebih sering mengisi bahan bakar, yang dalam jangka panjang justru membuat pengeluaran lebih besar di bandingkan menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi. Selain konsumsi bahan bakar yang boros, penggunaan Pertamax oplosan juga dapat menyebabkan mesin kehilangan tenaga. Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan residu karbon yang menumpuk di dalam ruang bakar dan saluran bahan bakar pada Kasus “Pertamax Oplosan”.