Bocoran Kabinet: Dari Ratusan, BUMN Tinggal 200 Perusahaan Dengan Berbagai Tujuan Yang Mengefesiensi Pengeluaran. Halo para pengamat ekonomi dan pebisnis
Immanuel Ebenezer Kenakan Rompi Oranye KPK Dalam Kasus Penyuapan Dan Telah Secara Resmi Menjadi Tersangkanya. Halo semuanya. Tentu ada perkembangan terbaru yang cukup mengejutkan dari dunia politik dan hukum di Tanah Air. Nama Immanuel Ebenezer, yang di kenal sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Namun kini menjadi sorotan publik. Dan pemandangan tak biasa terlihat hari ini, saat ia muncul ke hadapan media dengan mengenakan rompi tahanan berwarna oranye khas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Serta adegan ini menjadi bukti bahwa lembaga antirasuah tidak pandang bulu dalam memberantas korupsi. Bahkan di kalangan pejabat tinggi. Peristiwa ini mengirimkan pesan kuat tentang komitmen KPK untuk membersihkan praktik-praktik kotor yang merugikan negara. Penampilannya dengan rompi oranye itu secara tidak langsung mengisyaratkan adanya dugaan pelanggaran hukum yang sedang ia hadapi.
Mengenai ulasan tentang Immanuel Ebenezer kenakan rompi oranye KPK telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Penetapan Sebagai Tersangka Dan OTT KPK
Hal ini berawal dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada 20–21 Agustus 2025. Dalam operasi ini, KPK menemukan adanya praktik pungutan liar dalam proses pengurusan sertifikasi. Tentunya perihal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. Dan tarif resmi yang seharusnya hanya sebesar Rp 275 ribu. Serta yang di duga di paksa naik menjadi sekitar Rp 6 juta melalui praktik pemerasan yang sistematis. Dari hasil operasi tersebut, KPK mengamankan lebih dari sepuluh orang. Dan juga termasuk sejumlah pejabat kementerian, pihak swasta. Serta Wakil Menteri Ketenagakerjaannya sendiri. Selain penangkapan, KPK juga menyita sejumlah barang bukti berupa dokumen, uang tunai. Kemudian puluhan kendaraan mewah, termasuk mobil dan motor berkelas premium. Tentu yang di duga berkaitan dengan hasil pungli tersebut. Setelah pemeriksaan intensif, KPK menetapkannya sebagai tersangka. Karena di anggap terlibat langsung dalam mekanisme pemerasan ini. Pada Jumat, 22 Agustus 2025, ia muncul ke publik mengenakan rompi oranye.
Immanuel Ebenezer Yang Kini Muncul Kenakan Rompi Oranye KPK
Kemudian juga masih membahas Immanuel Ebenezer Yang Kini Muncul Kenakan Rompi Oranye KPK. Dan fakta lainnya adalah:
Mengenakan Rompi Oranye Dan Keadaan Saat Muncul Ke Publik
Pria ini, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Dan pertama kali muncul di hadapan publik. Setelah di tetapkan sebagai tersangka dengan kondisi mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK. Tentu momen tersebut terjadi pada Jumat, 22 Agustus 2025, ketika dirinya di giring oleh penyidik menuju konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Serta rompi oranye yang dip akai menandakan status hukum resmi sebagai tahanan lembaga antirasuah. Sementara di tangannya tampak borgol yang mempertegas posisi Noel sebagai pihak yang sedang di proses secara hukum. Keadaan fisiknya saat itu cukup menyedot perhatian. Terlebih dengan wajahnya tampak sembap, ia terlihat beberapa kali menyeka air mata. Dan juga ekspresinya menunjukkan rasa tertekan. Meski demikian, di sela-sela langkahnya menuju ruang konferensi. Namun ia sempat berusaha memberi isyarat kepada awak media dengan mengacungkan jempol. Bahkan sekali-dua kali tersenyum kecil walau terlihat di paksakan.
Kehadirannya tidak sendirian, karena ada sejumlah orang lain yang juga di giring dengan kondisi serupa. Kemudian sama-sama memakai rompi oranye dan tangan terborgol. Suasana itu memperlihatkan bahwa kasus yang menjerat Noel bukanlah tindakan individu semata. Namun melainkan bagian dari jaringan yang lebih besar di balik praktik pungutan liar sertifikasi K3. Momen publikasi ini memiliki makna simbolis yang kuat. Rompi oranye dan borgol yang melekat pada seorang pejabat negara menjadi tanda bahwa hukum tetap berlaku tanpa memandang jabatan. Publik pun menyoroti bagaimana seorang pejabat tinggi yang sebelumnya tampil percaya diri. Terlebihnya dalam berbagai forum resmi, di hadapan kamera dengan status sebagai tersangka korupsi. Perpaduan antara simbol visual, ekspresi emosional. Serta suasana di Gedung KPK kala itu, menjadikan momen ini sebagai salah satu titik balik penting.
Wamenaker Di Tangkap KPK, Tampil Dengan Rompi Oranye
Selain itu, masih membahas Wamenaker Di Tangkap KPK, Tampil Dengan Rompi Oranye. Dan fakta lainnya adalah:
Ekspresi Emosional Saat Di Giring
Ekspresi emosionalnya saat di giring penyidik KPK menjadi salah satu bagian paling dramatis dari rangkaian kasus ini. Begitu ia keluar dari ruang pemeriksaan, sorotan kamera langsung tertuju padanya. Dengan rompi oranye tahanan yang mencolok dan tangan yang terborgol. Noel tampak berjalan perlahan sambil di tuntun aparat KPK. Dan wajahnya terlihat sembap, matanya berkaca-kaca. Serta beberapa kali ia menyeka air mata dengan gerakan kaku. Karena borgol membatasi pergerakan tangannya. Dari raut wajahnya, tampak jelas beban psikologis yang berat. Namun seolah ia kesulitan menahan campuran rasa malu, takut, dan penyesalan. Suasana hening sesaat ketika ia melangkah keluar. Kemudian pecah oleh suara kamera yang bersahutan. Serta yang merekam setiap detik ekspresi Noel di hadapan publik. Menariknya, di balik ekspresi penuh kesedihan itu, Noel beberapa kali mencoba menampilkan sikap tegar. Ia sesekali mendongakkan kepala.
Dan juga berusaha menatap lurus ke arah wartawan. Meski tatapannya tampak kosong dan kehilangan energi. Senyum tipis yang muncul di bibirnya lebih terlihat sebagai upaya menutupi keterpurukan ketimbang tanda kepercayaan diri. Bahkan ada momen ketika ia mengangkat ibu jari, memberi isyarat jempol ke arah kamera. Gestur tersebut menimbulkan beragam tafsir. Terlebih ada ada yang melihatnya sebagai tanda kekuatan dan pesan optimisme. Namun sebagian publik menilainya sebagai ironi. Karena dilakukan dalam kondisi penuh tekanan dengan status tersangka korupsi. Kontradiksi antara tangis yang menetes, wajah yang memelas. Dan simbol jempol seakan menyampaikan “semua baik-baik saja” memperlihatkan kompleksitas emosional seorang pejabat negara yang jatuh dalam kasus hukum. Suasana di sekitar Gedung Merah Putih KPK saat itu semakin mempertegas drama emosional tersebut. Di satu sisi, tampil rapuh dan penuh air mata, namun mencoba dengan senyum.
Wamenaker Di Tangkap KPK, Tampil Dengan Rompi Oranye Yang Sudah Resmi Jadi Tersangka
Selanjutnya juga masih membahas Wamenaker Di Tangkap KPK, Tampil Dengan Rompi Oranye Yang Sudah Resmi Jadi Tersangka. Dan fakta lainnya adalah:
Kasus Yang Menjerat: Pemerasan Sertifikasi K3
Kasus yang menjeratnya bermula dari dugaan adanya praktik pemerasan. Tentunya dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. Sertifikasi ini seharusnya menjadi prosedur standar bagi perusahaan. Ataupun individu yang ingin memastikan penerapan K3 di lingkungan kerja mereka. Tarif resmi yang d itetapkan pemerintah sebenarnya hanya sebesar Rp 275 ribu. Namun dalam praktiknya biaya ini di duga di paksa naik hingga mencapai Rp 6 juta. Lonjakan biaya tersebut tidak terjadi secara kebetulan. Akan tetapi melainkan melalui mekanisme pungutan liar yang sistematis dan terstruktur. Sehingga menekan para pemohon sertifikasi. Dan juga memberikan keuntungan tidak sah bagi oknum tertentu di dalam kementerian. Ia, yang kala itu menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, disebut memiliki keterlibatan langsung dalam sistem pungutan liar tersebut.
Dugaan keterlibatannya menguat setelah KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada 20–21 Agustus 2025. Dan yang kemudian berujung pada penetapannya sebagai tersangka. Dalam operasi itu, penyidik KPK menemukan adanya praktik pemerasan terhadap pihak swasta. Serta perusahaan yang hendak mengurus sertifikasi K3. Tak hanya itu, KPK juga mengamankan barang bukti penting berupa dokumen, uang tunai dalam jumlah signifikan. Serta puluhan kendaraan mewah termasuk mobil dan motor Ducati. Karena yang di duga merupakan hasil dari keuntungan ilegal pemerasan tersebut. Modus pemerasan berjalan dengan memanfaatkan posisi strategis Kementerian Ketenagakerjaan dalam menerbitkan sertifikat K3. Pihak pemohon yang seharusnya bisa mengurus dengan biaya resmi justru di arahkan untuk membayar lebih mahal melalui perantara. Ataupun dengan jaringan tertentu yang sudah di atur. Perbedaan biaya yang sangat besar inilah yang kemudian menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekaligus mencoreng integritas pelayanan publik.
Jadi itu dia fakta-fakta sosoknya yang resmi kenakan rompi oranye KPK yaitu Immanuel Ebenezer.